Header Ads

ad728
  • Kabar Terbaru

    Tanggul Sungai Regoyo Jebol, Bupati Lumajang Instruksikan Percepatan Penanganan

    Bupati Lumajang bersama Forkopimda meninjau lokasi terdampak bencana
    Lumajang – Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menginstruksikan percepatan perbaikan tanggul Sungai Regoyo di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, yang jebol akibat banjir lahar Gunung Semeru. Langkah strategis ini diambil guna melindungi keselamatan 1.211 kepala keluarga serta menyelamatkan sedikitnya 30 hektar lahan pertanian warga.

    Peninjauan lapangan dilakukan pada Kamis (6/11/2025) bersama jajaran Forkopimda, BPBD, serta perwakilan BBWS Brantas dan Dinas PUSDA Jawa Timur untuk memastikan penanganan berbasis data teknis.
    Detail Kerusakan dan Prioritas Penanganan

    Berdasarkan identifikasi teknis BBWS Brantas dan PUSDA Jatim, terdapat empat titik kerusakan utama yang menjadi prioritas:

    Tanggul Sisi Kanan: Jebol sepanjang 150 meter dengan ketinggian 6 meter.

    Tanggul Kritis: Kerusakan sepanjang 27+66 meter.

    Infrastruktur Publik: Kerusakan tanggul di area musala dan jembatan limpas.

    Jembatan Sungai Liwek: Pemasangan bronjong sayap jembatan sepanjang 15 meter.

    "Penanganan ini bukan sekadar prosedur, tapi upaya nyata menyelamatkan warga dan mencegah kerusakan lahan pertanian yang lebih luas," tegas Bupati yang akrab disapa Bunda Indah tersebut.
    Mobilisasi Alat Berat dan Logistik

    Untuk mempercepat pemulihan, Pemerintah Kabupaten Lumajang memobilisasi tiga unit alat berat yang berasal dari PUSDA Jatim, BBWS Brantas, dan dukungan penambang lokal. BPBD Lumajang telah disiagakan untuk menjamin ketersediaan logistik dan bahan bakar operasional di lapangan.

    Strategi utama difokuskan pada pengalihan aliran air agar tidak lagi merendam sawah, pembukaan akses jalan utama, serta penguatan titik-titik tanggul yang rawan jebol susulan.
    Kolaborasi dan Mitigasi Jangka Panjang

    Selain intervensi alat berat, warga setempat turut dilibatkan dalam pembangunan tanggul sementara dan penataan jalur darurat. Hingga saat ini, akses jalan yang sempat terputus mulai terbuka dan arus sungai berhasil dialihkan dari permukiman.

    Bupati menegaskan bahwa respons cepat ini adalah bagian dari visi mitigasi bencana hidrometeorologi di Lumajang. "Kesiapsiagaan dan kolaborasi lintas instansi menjadi fondasi agar setiap dampak bencana dapat ditangani secara efektif dan terukur," pungkasnya.

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728