Tanggul Sungai Regoyo Jebol, Bupati Lumajang Instruksikan Percepatan Penanganan
| Bupati Lumajang bersama Forkopimda meninjau lokasi terdampak bencana |
Peninjauan lapangan dilakukan pada Kamis (6/11/2025) bersama jajaran Forkopimda, BPBD, serta perwakilan BBWS Brantas dan Dinas PUSDA Jawa Timur untuk memastikan penanganan berbasis data teknis.
Detail Kerusakan dan Prioritas Penanganan
Berdasarkan identifikasi teknis BBWS Brantas dan PUSDA Jatim, terdapat empat titik kerusakan utama yang menjadi prioritas:
Tanggul Sisi Kanan: Jebol sepanjang 150 meter dengan ketinggian 6 meter.
Tanggul Kritis: Kerusakan sepanjang 27+66 meter.
Infrastruktur Publik: Kerusakan tanggul di area musala dan jembatan limpas.
Jembatan Sungai Liwek: Pemasangan bronjong sayap jembatan sepanjang 15 meter.
"Penanganan ini bukan sekadar prosedur, tapi upaya nyata menyelamatkan warga dan mencegah kerusakan lahan pertanian yang lebih luas," tegas Bupati yang akrab disapa Bunda Indah tersebut.
Mobilisasi Alat Berat dan Logistik
Untuk mempercepat pemulihan, Pemerintah Kabupaten Lumajang memobilisasi tiga unit alat berat yang berasal dari PUSDA Jatim, BBWS Brantas, dan dukungan penambang lokal. BPBD Lumajang telah disiagakan untuk menjamin ketersediaan logistik dan bahan bakar operasional di lapangan.
Strategi utama difokuskan pada pengalihan aliran air agar tidak lagi merendam sawah, pembukaan akses jalan utama, serta penguatan titik-titik tanggul yang rawan jebol susulan.
Kolaborasi dan Mitigasi Jangka Panjang
Selain intervensi alat berat, warga setempat turut dilibatkan dalam pembangunan tanggul sementara dan penataan jalur darurat. Hingga saat ini, akses jalan yang sempat terputus mulai terbuka dan arus sungai berhasil dialihkan dari permukiman.
Bupati menegaskan bahwa respons cepat ini adalah bagian dari visi mitigasi bencana hidrometeorologi di Lumajang. "Kesiapsiagaan dan kolaborasi lintas instansi menjadi fondasi agar setiap dampak bencana dapat ditangani secara efektif dan terukur," pungkasnya.