Petaka Kakak Beradik Jelang Sahur
Malang – Widi Andrika (19), warga Desa Rejoso Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar, sebenarnya hanya ingin menjalani awal bulan Ramadan bersama adiknya, Dwi Adi Wijaya Teguh (17). Kamis (17/5) malam lalu, ia sengaja menjemput adiknya itu di kampung halamannya. Ia pun membawa sang adik ke Bululawang, tempat tinggalnya sementara. Kakak beradik yang diketahui yatim piatu itu awalnya tak menaruh firasat buruk sama sekali.
Namun takdir berkata lain, saat keduanya melintas di jalan raya Krebet Senggrong Bululawang, jum’at (18/5) dini hari sekitar pukul 03.15, sebuah truk menghadang di depan. Widi yang mengendarai motor Honda Beat bernopol AG 6834 KAV hendak mendahului truk tersebut. Nahas baginya, saat hendak mendahului, ada truk dari arah berlawanan yang melaju cukup kencang.
Kendaraan keduanya pun terserempet.Widi Andrika diketahui meninggal di tempat. Sementara adiknya, Dwi Adi, meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit. ”Keduanya mengalami luka serius di bagian kepala,” kata kanit Lantas Polsek Bululawang, Iptu RM Ganeth Heryawan.
Ditambahkan Ganeth, korban Widi awalnya memang sengaja menjemput adiknya yang sedang libur sekolah. ”Dari pendalaman yang kami lakukan, korban memang berniat mengajak adiknya jalan-jalan, mumpung liburan,” sambung dia. Widi sendiri diketahui bekerja di salah satu satu pabrik plastik di Kota Malang. Selama ini, ia tinggal di ke diaman, M Ahmad Satuki, salah satu rekan kerjanya.
”Mas Widi baru diangkat jadi karyawan tetap tiga bulan yang lalu. Orangnya pendiam dan baik terhadap teman di bagian produksi,” kata Johanes, koordinator security di tempat kerja korban. Motor yang dipakai korban pun diketahui baru dibeli sejak satu bulan yang lalu.
Setelah dirujuk ke kamar mayat RSSA Malang, kemarin (18/5) pagi perwakilan keluarga korban menjemput jenazah keduanya. ”Info yang saya dapat dari temannya, kedua korban memang yatim piatu,” kata salah satu anggota Tim SAR, Avin Sunarko, yang kemarin ikut mengiring jenazah di RSSA.(jp.com)
Namun takdir berkata lain, saat keduanya melintas di jalan raya Krebet Senggrong Bululawang, jum’at (18/5) dini hari sekitar pukul 03.15, sebuah truk menghadang di depan. Widi yang mengendarai motor Honda Beat bernopol AG 6834 KAV hendak mendahului truk tersebut. Nahas baginya, saat hendak mendahului, ada truk dari arah berlawanan yang melaju cukup kencang.
Kendaraan keduanya pun terserempet.Widi Andrika diketahui meninggal di tempat. Sementara adiknya, Dwi Adi, meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit. ”Keduanya mengalami luka serius di bagian kepala,” kata kanit Lantas Polsek Bululawang, Iptu RM Ganeth Heryawan.
Ditambahkan Ganeth, korban Widi awalnya memang sengaja menjemput adiknya yang sedang libur sekolah. ”Dari pendalaman yang kami lakukan, korban memang berniat mengajak adiknya jalan-jalan, mumpung liburan,” sambung dia. Widi sendiri diketahui bekerja di salah satu satu pabrik plastik di Kota Malang. Selama ini, ia tinggal di ke diaman, M Ahmad Satuki, salah satu rekan kerjanya.
”Mas Widi baru diangkat jadi karyawan tetap tiga bulan yang lalu. Orangnya pendiam dan baik terhadap teman di bagian produksi,” kata Johanes, koordinator security di tempat kerja korban. Motor yang dipakai korban pun diketahui baru dibeli sejak satu bulan yang lalu.
Setelah dirujuk ke kamar mayat RSSA Malang, kemarin (18/5) pagi perwakilan keluarga korban menjemput jenazah keduanya. ”Info yang saya dapat dari temannya, kedua korban memang yatim piatu,” kata salah satu anggota Tim SAR, Avin Sunarko, yang kemarin ikut mengiring jenazah di RSSA.(jp.com)
About Bicara Rakyat
