KAI Perketat Sosialisasi di 52 Perlintasan Tanpa Penjaga di Jember
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Kepolisian, TNI (Koramil), Dinas Perhubungan, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya, hingga komunitas pecinta kereta api (Railfans).
Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menegaskan bahwa keselamatan merupakan prioritas utama dalam operasional kereta api. Ia menilai, tingginya jumlah perlintasan sebidang yang tidak terjaga masih menjadi salah satu titik rawan kecelakaan di wilayah Daop 9 Jember.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami. KAI tidak bisa bekerja sendiri. Dengan jumlah perlintasan tidak terjaga yang sangat banyak, kami mengajak pemerintah daerah, aparat keamanan, serta masyarakat untuk bersama-sama menjaga keselamatan di perlintasan sebidang. Pengguna jalan wajib berhenti sejenak, tengok kanan-kiri, dan pastikan aman sebelum melintas,” tegas Cahyo.
Berdasarkan data, Daop 9 Jember memiliki 311 perlintasan sebidang yang tersebar di tujuh kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut, 122 perlintasan masih tidak terjaga, dengan sebaran terbanyak berada di Kabupaten Jember yaitu 52 titik. Kondisi ini menjadikan Kabupaten Jember sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan tertinggi.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan, sepanjang 2025 KAI Daop 9 Jember telah melakukan penyempitan di 12 perlintasan tidak terjaga serta penutupan 9 perlintasan liar. Total ada 21 lokasi yang berhasil ditingkatkan keselamatannya.
Selain sosialisasi, kegiatan juga diisi dengan pembagian leaflet, edukasi langsung kepada pengguna jalan, hingga pemasangan spanduk imbauan di titik rawan. Komunitas Railfans turut serta menyebarkan pesan keselamatan melalui media sosial agar menjangkau lebih banyak masyarakat.
Adapun data kecelakaan di perlintasan KA wilayah Daop 9 Jember selama tahun 2025 mencatat: Kota Pasuruan (0 kejadian), Kabupaten Pasuruan (1 kejadian), Kota Probolinggo (1 kejadian), Kabupaten Probolinggo (5 kejadian), Kabupaten Lumajang (0 kejadian), Kabupaten Jember (4 kejadian), dan Kabupaten Banyuwangi (4 kejadian).
Dengan sinergi semua pihak, KAI berharap angka kecelakaan dapat terus ditekan dan masyarakat semakin disiplin dalam berlalu lintas.
“Kami ingin membangun kesadaran bersama. Setiap pengendara punya tanggung jawab untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain ketika melewati perlintasan sebidang,” pungkas Cahyo.