Header Ads

ad728
  • Kabar Terbaru

    Budaya Probolinggo Pukau Puluhan Negara Pada Forum Internasional Bali

    Bupati ketika pamerkan budaya Probolinggo di ajang internasional Bali
    Probolinggo - Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, berhasil menarik perhatian dunia dengan kekayaan Budaya Probolinggo yang luar biasa. Delegasi lebih dari 30 negara terkesima saat Probolinggo tampil di Forum Chandi 2025. Acara bergengsi ini diselenggarakan di Pantai Sanur, Bali, pada tanggal 3 hingga 5 September lalu.

    Partisipasi Probolinggo dalam forum internasional ini bertujuan untuk mempromosikan warisan budaya. Selain itu, langkah ini juga untuk membangun kemitraan strategis di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kabupaten ini ingin menunjukkan bahwa budaya lokal memiliki nilai global yang signifikan.

    Kepala Daerah Probolinggo, Mohammad Haris, menjadi salah satu tokoh kunci dalam pertemuan tersebut. Forum ini mengumpulkan para pemimpin budaya, akademisi, dan pejabat lokal. Mereka membahas topik penting seperti Budaya, Warisan, Seni, Narasi, Diplomasi, dan Inovasi.

    Kekayaan Budaya Probolinggo yang Memukau Dunia dalam ajang Forum Chandi 2025, Mohammad Haris memperkenalkan beragam tradisi unik dari Probolinggo. Salah satu yang paling menonjol adalah upacara Yadnya Kasada. Upacara sakral ini merupakan bagian tak terpisahkan dari ritual masyarakat Tengger yang bermukim di lereng Gunung Bromo.

    Selain upacara adat, Probolinggo juga kaya akan seni tradisional dan warisan kuliner yang khas. Keberadaan Gunung Bromo sebagai destinasi wisata internasional turut menjadi daya tarik utama. Hal ini menegaskan posisi Probolinggo sebagai daerah dengan kearifan lokal yang mendalam.

    Mohammad Haris menyampaikan bahwa "Budaya lokal adalah wajah Indonesia di mata dunia. Nilai-nilai dari desa kami dapat menginspirasi secara global." Pernyataan ini menunjukkan keyakinan akan potensi besar Budaya Probolinggo dalam kancah internasional. Kehadiran Probolinggo di forum ini menjadi bukti nyata komitmen tersebut.

    Budaya sebagai Aset Strategis dan Diplomasi Global partisipasi Probolinggo di Forum Chandi 2025 bukan sekadar ajang pamer budaya. Mohammad Haris menjelaskan bahwa tujuannya adalah untuk mempromosikan kekayaan budaya Probolinggo secara internasional. Selain itu, ia juga berupaya membangun kemitraan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

    Menurut Haris, "Budaya bukan hanya warisan; itu adalah aset strategis untuk memecahkan tantangan global. Ini mulai dari pertumbuhan ekonomi kreatif hingga penguatan diplomasi. Tradisi lokal dapat menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan dunia." Ini menunjukkan peran penting budaya dalam hubungan internasional.

    Melalui forum ini, Probolinggo menegaskan kesiapannya untuk berkontribusi sebagai bagian penting dari identitas budaya Indonesia. Kabupaten ini juga berupaya bergabung dengan jaringan budaya global. Hal ini diharapkan dapat menarik investasi dan memperkuat identitas nasional melalui seni tradisional.

    Komitmen Global untuk Pelestarian Budaya

    Forum Chandi 2025 diakhiri dengan komitmen bersama dari para delegasi. Mereka sepakat untuk mengintegrasikan budaya ke dalam pembangunan berkelanjutan. Selain itu, forum ini juga menekankan pentingnya meningkatkan diplomasi budaya. Penerapan teknologi digital juga disoroti untuk pelestarian warisan budaya secara efektif.

    Penyelenggara dan peserta forum sepakat bahwa budaya lokal memiliki peran vital dalam mengatasi tantangan modern. Oleh karena itu, budaya harus dilestarikan, dipromosikan, dan diadaptasi di dunia yang terus berubah. Probolinggo menunjukkan bagaimana hal ini dapat diwujudkan.

    Kehadiran Probolinggo di forum ini menjadi contoh nyata bagaimana daerah dapat berkontribusi pada skala global. Ini menunjukkan bahwa kekayaan Budaya Probolinggo memiliki daya tarik universal. Upaya ini juga memperkuat posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara yang kaya akan warisan budaya.

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728