Header Ads

ad728
  • Kabar Terbaru

    Jember Dikepung Banjir: 1.271 KK Terdampak dan Jembatan Utama Putus

    Petugas ketika bersama warga di lokasi banjir
    Jember – Cuaca ekstrem yang memicu luapan Sungai Bedadung dan lima sungai lainnya merendam ribuan rumah di Kabupaten Jember, Selasa (16/12/2025). Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat sebanyak 1.271 Kepala Keluarga (KK) terdampak di 20 titik banjir yang tersebar di enam kecamatan.

    Kepala BPBD Jember, Indra Tri Purnomo, mengonfirmasi bahwa ketinggian air bervariasi dari 30 sentimeter hingga mencapai puncaknya di angka dua meter.

    "Intensitas hujan yang sangat tinggi menyebabkan debit air Sungai Bedadung, Kalijompo, Rembangan, Mayang, Gila, dan Dinoyo meningkat drastis hingga meluap ke permukiman," jelas Indra.
    Sebaran Wilayah Terdampak

    Banjir melanda wilayah perkotaan hingga penyangga, meliputi Kecamatan Patrang, Kaliwates, Sumbersari, Pakusari, Kalisat, dan Rambipuji. Berikut adalah titik terdampak paling signifikan:

    Desa Nogosari (Rambipuji): Wilayah terparah dengan 429 KK terdampak. Perumahan Villa Indah (Tegal Besar): 200 jiwa mengungsi akibat genangan setinggi 1,2 meter. Kampung Ledok (Jember Kidul): 26 rumah terendam hingga kedalaman 120 cm. Jalan Melon (Patrang): Satu unit rumah dilaporkan hanyut terseret arus.

    Selain merendam permukiman, terjangan arus merusak infrastruktur publik. Sebuah jembatan sepanjang 20 meter di Desa Patemon, Pakusari, terputus total setelah fondasinya tergerus air sedalam tiga meter. Akses jalan tersebut kini ditutup total bagi kendaraan. Di wilayah Kepatihan, satu bangunan dapur warga dilaporkan roboh akibat derasnya aliran banjir.
    Tanggap Darurat dan Evakuasi

    Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan telah mendirikan tiga tenda darurat untuk menampung pengungsi. Bantuan logistik berupa bahan pangan, perlengkapan lansia, hingga alat tidur mulai disalurkan ke titik-titik pengungsian seperti Gladak Kembar dan Kepatihan.

    "Kami mengimbau warga tetap waspada, mengingat peringatan dini BMKG mengenai potensi bencana hidrometeorologi masih berlaku hingga 20 Desember mendatang," pungkas Indra.

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728