Jember Dikepung Banjir: 1.271 KK Terdampak dan Jembatan Utama Putus
| Petugas ketika bersama warga di lokasi banjir |
Kepala BPBD Jember, Indra Tri Purnomo, mengonfirmasi bahwa ketinggian air bervariasi dari 30 sentimeter hingga mencapai puncaknya di angka dua meter.
"Intensitas hujan yang sangat tinggi menyebabkan debit air Sungai Bedadung, Kalijompo, Rembangan, Mayang, Gila, dan Dinoyo meningkat drastis hingga meluap ke permukiman," jelas Indra.
Sebaran Wilayah Terdampak
Banjir melanda wilayah perkotaan hingga penyangga, meliputi Kecamatan Patrang, Kaliwates, Sumbersari, Pakusari, Kalisat, dan Rambipuji. Berikut adalah titik terdampak paling signifikan:
Desa Nogosari (Rambipuji): Wilayah terparah dengan 429 KK terdampak. Perumahan Villa Indah (Tegal Besar): 200 jiwa mengungsi akibat genangan setinggi 1,2 meter. Kampung Ledok (Jember Kidul): 26 rumah terendam hingga kedalaman 120 cm. Jalan Melon (Patrang): Satu unit rumah dilaporkan hanyut terseret arus.
Selain merendam permukiman, terjangan arus merusak infrastruktur publik. Sebuah jembatan sepanjang 20 meter di Desa Patemon, Pakusari, terputus total setelah fondasinya tergerus air sedalam tiga meter. Akses jalan tersebut kini ditutup total bagi kendaraan. Di wilayah Kepatihan, satu bangunan dapur warga dilaporkan roboh akibat derasnya aliran banjir.
Tanggap Darurat dan Evakuasi
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan telah mendirikan tiga tenda darurat untuk menampung pengungsi. Bantuan logistik berupa bahan pangan, perlengkapan lansia, hingga alat tidur mulai disalurkan ke titik-titik pengungsian seperti Gladak Kembar dan Kepatihan.
"Kami mengimbau warga tetap waspada, mengingat peringatan dini BMKG mengenai potensi bencana hidrometeorologi masih berlaku hingga 20 Desember mendatang," pungkas Indra.