Header Ads

ad728
  • Kabar Terbaru

    Istri Ketua KPU Cianjur Disekap Orang Tak Dikenal di Rumahnya

    Bandung - Rumah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Hilman Wahyudi, disatroni dua orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (23/5) malam.
    Ilustrasi
    Dalam aksinya, dua pelaku yang mengenakan penutup wajah itu turut menyekap istri Hilman, Yanti. Namun, aksi dua OTK itu kepergok warga sehingga bisa digagalkan.

    Atas peristiwa tersebut, Kasatreskrim Polres Cianjur Ajun Komisaris Budi Nuryanto saat ini tengah mendalami kasus dugaan penyekapan tersebut.

    "Saat ini masih dalam proses penyelidikan karena orang yang berada di rumah tersebut masih trauma. Tapi pemeriksaan awal sudah dilakukan," kata Budi saat dihubungi, Jumat (24/5).

    Akibat syok yang dialami tersebut, korban belum menyampaikan laporan polisi.

    "Jadi sudah disarankan buat laporan polisi hanya saja kondisinya belum berkenan," ujar Budi.

    Kronologi penyekapan itu berawal ketika dua OTK mendatangi kediaman pribadi Hilman yang berada di Kampung Karang Tengah, desa nagrak, Cianjur selepas waktu tarawih di masjid setempat.

    Saat kejadian, Budi mengatakan, Hilman sedang tidak berada di rumah, hanya ada Yanti dan anak mereka yang masih kecil.

    Berdasarkan pengakuan Yanti, sambung Budi, korban terkejut mendapati dua orang yang masuk dari pintu depan rumah selepas ia menunaikan salat tarawih.

    Muka Yanti lantas ditutupi oleh kedua orang tersebut. Mereka langsung mengikat Yanti dengan tali tambang. Dalam keadaan terikat, Yanti diseret ke bagian belakang rumah.

    Pelaku sempat meminta Yanti untuk menghubungi Hilman, suaminya yang kebetulan masih berada di luar rumah. Namun kejadian malam itu segera diketahui oleh tetangga.

    Aksi kedua pelaku dipergoki warga sekitar sebelum kedua orang tak dikenal tersebut melanjutkan aksinya.

    Budi menyatakan sampai dengan saat ini polisi belum bisa menyimpulkan motif dari kejadian itu.

    Dalam kejadian tersebut, kata dia, diketahui tidak ada barang yang hilang atau ancaman kepada Yanti. Selain itu, sejauh ini tidak ada dugaan motif yang mengarah pada profesi suami korban sebagai Ketua KPU Cianjur.

    "Karena posisinya sekarang Pemilu sudah selesai, kecuali kalau sebelumnya ada maksud dan tujuan. Menurut analisa saya belum bisa mengarah jabatan suaminya sebagai ketua KPU. Mungkin saja murni melakukan pencurian dan mungkin juga ada masalah internal sendiri," kata Budi.(cnn.com)

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728