Guru Ngaji di Jember Mulai Dapat Honor Dengan Cara Lebih Mudah
Salahsatu guru ngaji saat mendapatkan honor |
Program ini, yang merupakan salah satu prioritas Bupati Muhammad Fawait, mulai diterapkan secara resmi pada Rabu (10/09/2025) di Balai Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru. Dari tahun ke tahun, jumlah guru yang menerima bantuan ini terus bertambah, naik dari sekitar 19 ribu penerima pada 2024 menjadi 22 ribu pada tahun ini.
Nurul Hafid Yasin, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Jember, menjelaskan bahwa perubahan penyaluran honorarium menjadi sentral di tingkat desa membuat para guru tidak perlu lagi mengantri berjam-jam di bank atau melakukan perjalanan jauh. “Kami ingin memberi penghargaan yang layak dan kemudahan agar mereka merasa dihormati, bukan sekadar menerima uang,” ujarnya.
Dari total penerima tahap awal, sebanyak 15.175 guru telah siap menerima honorarium mereka. Selain guru ngaji Islam, termasuk pula guru kitab suci non-Islam dan modin. Selain honorarium, Pemkab Jember juga menanggung iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi seluruh guru ngaji sebagai bentuk perlindungan sosial. Artinya, mereka mendapatkan jaminan jika mengalami kecelakaan, baik saat mengajar maupun beraktivitas sehari-hari.
Para penerima pun menyambut baik kebijakan ini. Ali, seorang Guru Ngaji dari Desa Yosorati yang telah mengabdi sejak 2009, mengaku sangat terbantu. “Dulu kami harus menunggu lama dan antre di bank, sekarang jauh lebih mudah. Ditambah lagi ada perlindungan BPJS, ini benar-benar memperhatikan kami,” katanya dengan haru.
Melalui langkah ini, Bupati Muhammad Fawait berusaha memperkuat peran Guru Ngaji sebagai tulang punggung pendidikan moral dan spiritual masyarakat Jember, sekaligus memperlihatkan perhatian nyata kepada mereka yang selama ini bekerja tanpa pamrih.