Kursi Roda untuk Febrian, Wujud Semangat dari Pemerintah Lumajang
![]() |
Kursi Roda untuk Febrian, Wujud Semangat dari Pemerintah Lumajang |
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Kursi roda ini sangat membantu anak saya untuk beraktivitas sehari-hari. Selama ini kami hanya bisa menggendong atau mengandalkan bantuan orang lain. Dengan kursi roda, insyaallah Febrian bisa lebih mandiri,” ucap Nur Hasan dengan suara bergetar, Sabtu (16/8/2025).
Bagi keluarga sederhana ini, kursi roda bukan hanya alat bantu, tetapi jembatan menuju kehidupan yang lebih layak. Sebelumnya, keterbatasan mobilitas membuat Febrian lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Kini, harapan baru terbit bahwa Febrian bisa bersekolah, bermain, dan tumbuh dengan kepercayaan diri.
Bantuan ini merupakan bukti bahwa negara hadir, terutama bagi mereka yang kerap terpinggirkan. Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinsos P3A menegaskan bahwa perlindungan sosial adalah hak seluruh warga negara.
Semangat tersebut sejalan dengan nilai-nilai kemerdekaan: tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan, dan setiap anak bangsa berhak mendapatkan kesempatan yang setara.
“Terima kasih kepada pemerintah dan semua yang sudah membantu. Saya merasa lebih kuat karena ada yang peduli. Ini menambah semangat saya dan keluarga untuk terus mendampingi Febrian,” ucap Nur Hasan penuh syukur.
Lebih dari sekadar penyerahan bantuan, peristiwa ini menghadirkan makna mendalam tentang nasionalisme dan solidaritas. Ketika anak, lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya tidak dibiarkan sendiri, di sanalah gotong royong menemukan maknanya yang sejati.
Di tengah semangat peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, kisah Febrian menjadi pengingat bahwa kemerdekaan bukan hanya milik yang kuat, tetapi milik semua yang diberi kesempatan untuk hidup lebih layak.
Proses penyaluran kursi roda itu tidak lepas dari peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Desa Tukum, Saiful, yang mengusulkan bantuan kepada Dinsos P3A.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat bermanfaat. Semoga Febrian bisa lebih mudah bergerak dan keluarga juga lebih ringan dalam mendampingi,” ujar Saiful.
Sementara itu, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tekung, Savina Indri Furianti, menekankan pentingnya memastikan kelompok rentan memiliki akses terhadap fasilitas dasar.
“Bantuan kursi roda ini bukan sekadar alat bantu, tetapi bentuk nyata kehadiran negara dan wujud kepedulian sosial bagi penyandang disabilitas,” katanya.